ZONA#1 Hari ke-5




Aku (Daffa) Bisa Mengerti


Pagi tadi, hari senin adalah jadwal Daffa berangkat sekolah. Lebih tepatnya sih belajar berkelompok di rumah Bunda (pengajar di sekolah Daffa) karena memang aturan di kampung kami seperti itu.

Kebetulan hari ini juga bertepatan dengan jadwal mengambil obat embah kakungnya Daffa. Dan terjadilah percakapan serius diantara kami, aku dan Daffa. Pasalnya sejak Daffa tinggal berdua denganku, ia selalu menempel kemanapun aku pergi kecuali bermain. Tidak bisa ditinggal meskipun dengan Embahnya. Luar biasa hebatnya nak ganangku ini. hehe

Obrolan kami sebelum berangkat sekolah.

Mas, nanti pas Daffa sekolah mamah ke puskesmas ya ambil obatnya embah” rayuku

Ngga mau, ngga mau mamah” bibirnya mulai keriting tanda jurus pamungkasnga sedang diujung tanduk

Mamah cuma sebentar aja mas, Daffa sekolah mamah berangkat trus ambil obat langsung pulang deh” aku coba menjelaskan

Trus Daffa dijemput siapa nanti kalau mamah belum pulang?"

“Kan ada tante, ntar mamah bilang ke tante suruh jemput Daffa di rumah bunda kalau mamah belum pulang ”

“Ngga mau, pasti nanti mamah lama kan disana?, ntar pulang sekolah Daffa di rumah sama siapa maaah?”  

Jurus pamungkas akhirnya dikeluarkan, tangisannya pecah. Akhirnya kupeluk tubuh yg mulai tumbuh besar hampir menyusul ku. Ku tegaskan lagi bahwa ketakutan nya tidak akan terjadi.

Daffaaaa, dengerin mamah ya”

Daffa mengangguk.

Pagi ini mendung, mamah takut nanti hujan. Daffa juga capek dijalan motor motoran terus dari kemarin. Mamah janji nanti pas Daffa sekolah, mamah berangkat, ambil obat trus pulang. Ngga akan lama lama”.

“Janji loh ya, jangan lama lama. Nanti pulang langsung jemput Daffa ya mah”

Daffapun mengaitkan kelingking kecil nya ke kelingking ku tanda menyegel sebuah janji. Ia kembali memasang senyum sumringahnya dan berlalu ditelan ruang kelas bersama teman temannya.

Lalu sepulang dari puskesmas, aku langsung saja menjemput Daffa yg ternyata tantenya sudah datang menunggu di luar kelas. Aku memang sengaja mengirim pesan untuk menggantikan ku menjemput Daffa. Tapi alhamdulillah aku bisa menepati janjiku padanya. Yg berarti ada satu rasa kepercayaan yg tertanam dalam dirinya. Daffa juga sekarang mulai sedikit paham bahwa tidak di semua kegiatan mamahnya ia bisa ikut serta (ngintilin) karena suatu hal dan lainnya.

Setelah sekolah selesai, kutuntaskan obrolan yg tadi pagi. Sambil menggandeng tangannya menuju parkiran, “Mamah ngga ingkar janji kan mas?”

“Iya ya mah, mamah ngga bohong. Sebentar aja kecewanya. Daffa sayang mamah deh”. Memelukku 

“Emmm, hebat sekali anak mamah. Daffa kan sekarang udah ngerti, jadi besok besok kalau mamah mau ke puskesmas lagi Daffa ngga usah ikut ya?, capek dijalan” Bujukku

Oke siap" lalu berlari meletakkan tas didalam rumah.

Untuk esok hari, komprod harus lebih ditingkatkan lagi ah biar intonasi dan emosi lebih terkontrol.

Untuk hari ini alhamdulillah berjalan lancar. Daffa bisa menangkap apa yg di bicarakan.




#harike_5
#tantangan15hari
#zona1komprod
#pantaibentangpetualang
#institutibuprofesional
#petualangbahagia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Why am I getting surgery? (Fen Liu)

I am an UAENA

Edamame Lada Hitam ala Taiwan