ZONA #1 Hari ke-1




Belajar Membuat Pilihan Sendiri

Alhamdulillah wa syukurillah, hari ini adalah hari pertama untuk memulai tantangan lagi setelah disuruh libur satu bulan kemarin. Tantangan kali ini sangat berbeda dengan sebelumnya. Dimana aku diharuskan berkomunikasi yg efektif baik pada diri sendiri, pasangan, anak dan keluarga.

Tapi beruntungnya karena aku sudah dihadapkan pada realita untuk membersamai putraku, Daffa 5,11 tahun. Aku si mantan anak rantau ini memulai hidup baru lagi, hanya berdua dengan mas Daffa. Lalu Suami?, hmm masih merantau. #Hiks

Tidak mudah rasanya melanjutkan membersamai anak yang mana telah aku tinggalkan selama 4 tahun terakhir. Meski kenyataannya tidak se-drama itu saat pertama kali bertemu setelah berpuluh-puluh bulan purnama hanya mendengar suara dan menatapku di layar handphone. Alhamdulillah bonding-ku selama ini tidak sia-sia.

Walau begitu, aku tetap harus mengimbangi kebiasaan dan sifat yang belum aku ketahui secara real nya. Ada beberapa sifat mas Daffa yg aku rasa perlu di perbaiki, diubah bahkan kalau bisa dihilangkan (sifat tidak baik karena meng-copy orang orang disekitarnya).

Tentu saja tidak bisa instan begitupun aku juga yg harus terus belajar memahami dan mencoba meraih kasih sayangnya. 

Duuuh jadi curcol.


Nah bicara soal memahami, tadi pagi aku menemukan sesuatu yang berkaitan dengan komunikasi produktif. Begini ceritanya ;

Pagi tadi saat kami beres beres dapur (mas Daffa banyak nonton mamahnya), 

Mah, ada Nut***ell" teriak Daffa menemukan sesuatu di tumpukan persediaan sembako

Wah iya, mau dibikin apa ngga dek?” tanyaku

Mau, mau, mau. Nanti pakai cetakan ini ya mah” sambil membawa tiga cetakan agar

Okey

Tanpa menunggu lama kami berdua segera mengeksekusi dua bungkus bubuk agar agar. Daffa pun antusias sekali, ia membuka bungkus, menyiapkan air dan perlengkapan lainnya. Tapi tiba tiba ditengah proses memasak ia membuka kulkas lalu mengacungkan satu cup es kearahku.

Mah, makan ini ya?” dengan wajah khas rayuannya, hehe

Aku langsung menoleh dan menggoyangkan jari telunjuk tanda “tidak boleh” yg sudah ia mengerti.

Lah, tapi pengin mah” bujuknya

No, no, no!”

Aku mulai menurunkan garis bibirku sedikit tanda peringatan ke dua. Tentu saja Daffa juga ikut merengut.

Daffa mau makan es nya apa bikin agar?” tanyaku mmencoba membuatnya memilih sendiri apa yg Daffa mau. .

Kalau Daffa milih es nya mah?”

“Kalau Daffa milih es, nanti kalau agar nya sudah jadi Daffa ngga boleh ikut makan” jawabku

Kalau Daffa milih agar agar sih mah?” 

“Berarti Daffa harus mengembalikan es ke tempatnya”.

Kulirik ia sedang mematung seperti sedang berfikir.

Daffa tau kan kenapa mamah ngelarang Daffa makan es?”

“Karena nanti jadi batuk”

“Nah, itu Daffa udah tau kan?. Daffa kan baru sembuh dari batuk. Nanti kalau makan es, trus batuk lagi gimana?. Aku mencoba mencari sejauh mana ia paham dan mencerna atas ucapan ku selama ini. 

Eumm, ya udah deh Daffa mau agar agar nya aja” jawabnya agak lesu lalu mengembalikan es di kulkas.

Nah, gitu kan pinter. Nanti setelah buat agar agar, kita goreng cireng dari embah kemarin”

“Horeee, Daffa yang goreng ya mah”

Wajah sumringahnya mulai merekah lagi, aku menyusul menarik garis bibirku keatas mengikuti cerianya. Memang benar kata orang “ceriamu mengobati lelahku nak”.


Daffa dengan ekseskusi agar agar nya


⭐ Tantanganku hari ini

Tetap menjaga intonasi suaraku yang terkadang suka ikut meninggi saat suara Daffa meninggi. Memastikan bahwa Daffa hanya memilih satu yang benar benar di inginkan tanpa harus ngedrama bersama lama. 

Dan yang terpenting adalah Daffa bisa mencerna apa yang aku sampaikan tentang alasan kenapa sampai tidak boleh dan menerima konsekuensi atas apa yang Daffa pilih.

⭐ Poin Komunikasi Produktif Hari ini
  • Fokus pada masa depan
  • Fokus pada solusi
  • Ganti larangan dengan pilihan
  • Memberikan penjelasan dengan intonasi yg baik, tanpa emosi, tegas
  • Nasehat dengan refleksi masa lalu
⭐ Rencana esok hari

Komunikasi Produktif dengan Daffa tentang jam bermain di luar rumah.



My Star of the day 5/5


#harike_1
#tangtangan15hari
#zona1komprod
#pantaibentangpetualang
#institutibuprofesional
#petualangbahagia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Why am I getting surgery? (Fen Liu)

I am an UAENA

Edamame Lada Hitam ala Taiwan