ZONA #1 Hari ke-3
“Saat Aku (Daffa) terluka”
Pagi tadi saat aku sedang bersibuk ria menyibakkan kain basah ke hanger, terdengar pintu dibuka lalu langkah kaki yg terburu buru menghampiriku. Oh, ternyata nak ganang ku pulang dari bermain.
“Udah pulang dek (belum konsisten manggil mas, masih nunggu acc dari empunya)?” sambil terus mengerjai kain yg menumpuk di ember.
Tapi aneh sekali, tumben tumbenan dia bergeming di depan pintu belakang yg jaraknya kurang dari dua meter dariku. Ku lirik, wajahnya cemberut, matanya memerah lalu tangannya mengangkat sebelah celananya. Ah, rupanya lututnya tergores.
Setelah berdiam sekitar satu menitan, Daffa akhirnya membuka suara.
“Mah, lihat” sambil menunjukkan lututnya
“Lututku lecet, tadi jatuh”
Bibirnya mulai mengkerut kebawah yg segera disusul hujan daerah mengaliri pipi gembul itu. Hehe. Aku coba menanggapi dengan tenang.
“Loh, Daffa jatuh?, dimana?”
“Iya, di rumah Ikbal tadi”
Daffa mulai bercerita disertai tangisan yg tak kunjung reda. Dan ternyata Daffa jatuh bersama sepedanya saat sedang dituntun.
“Mah, beli Hansa***s ya” rengeknya
“Boleh, tapi di bersihin dulu ya lukanya”
“Laaah, ya sakit dong, perih. Mamah sih enak ngga ngerasain, Daffa nih” Daffa menjawab dengan wajah yg cemberut sambil menunjukkan lukanya dan kembali mengeraskan tangisan nya.
“Mamah dulu juga pernah dek, setelah jatuh trus lukanya langsung dibersihin. Biar apa coba, Daffa tau ngga?, biar kumannya hilang terbawa air. Trus jadi cepat sembuh deh”
“Emang mamah ngga takut perih?”
“Takut dong, tapi kan perih nya sebentar. Setelah itu udah ngga sakit lagi dan mamah jadi anak hebat dan pemberani. Yeay”
“Daffa pengin mah, tapi takut periiiih?”
“Hayoook, katanya Daffa anak berani dan bertanggungjawab?. Yuk di bersihin dulu lukanya biar jadi anak hebat”
Sambil terus merayu pelan pelan, aku terus melanjutkan aktifitas menjemurku. Menunggu si nak ganang yg sedang galau antara mau dibersihin biar kumannya pergi atau tidak dibersihin karna takut perih dan kuman akan tertinggal.
Tak lama setelahnya akhirnya Daffa membuat keputusan.
“Ya udah deh Daffa bersihkan lukanya, tapi mamah jangan liat loh. Awas kalau liat Daffa jotos loh”.
“Oke deh, siaaap”
“Maaaah, udah selesai. Ngga sakit kok mah, berarti ini nanti cepat sembuh kan mah?”.
“Waaaah, hebatnya. Iya dong nanti pasti cepat kering dan cepat sembuh”
Baik. Begitulah drama pagi tadi. Wajahnya kembali ceria karena berhasil mengalahkan rasa takutnya. Alhamdulillah Daffa bisa mengerti bahwa tidak selamanya yg ia takutkan benar benar menakutkan. Walaupun aku tahu memang sudah sifatnya Daffa yg sedikit takut darah. Saat Daffa terjatuh bahkan lebam lebam sekalipun, ia tidak akan menangis. Paling hanya mengeluh sakit. Lain hal jika jatuh lalu keluar darah walaupun sedikit sekali, maka akan menjadi drama yg luar biasa. Dan tentu saja hal itu akan menguras tenaga dan harus punya stok sabar yg buanyak. Karena segala hal akan menjadi tidak baik baik saja baginya.
Semoga obrolan pagi tadi juga bisa membuat Daffa mengerti bahwa saat terluka, ia harus segera merawatnya. Jangan asal langsung tutup hans****s.
Rencana komprod esok hari?
Dua hari ini qodarullah tidak bisa menjalankan apa yg sudah direncana. Maka rencanaku esok adalah terus melakukan komprod tentang apapun itu.
#harike_3
#tantangan15hari
#zona1komprod
#pantaibentangpetualang
#institutibuprofesional
#petualangbahagia
Komentar
Posting Komentar