Zona #2 Pantulan Warna (ku)
Zona #2 Pantulan Warna (ku)
Surat Cinta untuk Ananda
Dear Daffa sayang,
Nak,
Maafkan kami, ayah ibumu yang sempat meninggalkan mu sementara demi mengumpulkan rupiah untuk impian kecil kami. Maafkan kami yang bahkan sampai saat ini masih belum bisa berkumpul layaknya keluarga kecil di luar sana. Mewujudkan mimpimu yang menginginkan ayah dan mama ada di samping mu.
Maafkan aku nak, mamamu yang nyatanya sampai detik ini masih saja belum selesai dengan bayang-bayang kelam masa kecilnya. Maafkan aku mamamu, yang masih terus bergelut melawan ego di hati saat kamu tak seperti yang mama mau. Maafkan mama nak, yang sering kali lupa bahwa kamu bukanlah Heffi di masa kecil. Kamu adalah Daffa, buah hati yang mama sayang.
Tahukah nak?
Mama hanya tak ingin apa yang terjadi dengan mama dahulu terjadi juga padamu. Tidak! Tidak boleh.
Maafkan mama jika trauma ini membuat mama jadi orang yang sedikit galak dan tegas. Mudah emosi, bahkan tak jarang menganggap mu sebagai tempat melampiaskan kekecewaan atas masa lalu mama. Mama tahu nak, ini tidak benar. Tak sepantasnya mama seperti ini. Dan tak ada niat sedikitpun mama ingin melakukan itu. Mama menyesal tiap kali mama tidak bisa mengontrol diri mama. Mama selalu berusaha meminta maaf padamu dan berusaha menjadi yang terbaik versi mama. Meski nyatanya masih saja gagal. Tapi tahukah nak, mama juga ingin menjadi mama yang terbaik untukmu karena mama sangat menyayangimu sayang.
Nak, mama berjanji akan berubah menjadi mama yang lebih baik dan lebih baik lagi setiap harinya. Tak perduli apapun yang terjadi, mamah akan terus berusaha menjadi lebih baik lagi. Namun berjanjilah nak, Daffa akan selalu menerima apapun adanya mama sebagai orangtua mu.
Terimakasih Daffa sayang, karena Daffa telah hadir menjadi penyempurna antara ayah dan mama. Menjadi anak berhati tegar dan kuat yang tanpa kami sadari secara tidak langsung menuntutmu untuk memahami kami orangtua mu.
Maafkan mama nak, maafkan kami orangtua mu.
Daffa, terimakasih telah membersamai mama di empat bulan terakhir ini. Darimu lah mama belajar banyak hal yang sempat terlewatkan. Darimu lah mama menyadari bahwa yang sudah terlewatkan tak mungkin terulang lagi, mama hanya bisa melanjutkan langkah bersamamu. Menuju masa depan kita.
Nak, terimakasih telah memahami mama. Kini, giliran mama yang harus memahami mu.
Jadilah anak yang sholeh nak, yang berbakti pada ayah dan mama. Agar kelak kamu bisa menolong kami, orangtua mu. Jadilah anak mandiri yang berakhlak baik!. Karena tak selamanya ayah dan mama ada disampingmu, menjagamu dan merawatmu.
Belajarlah perlahan sampai engkau terbiasa. Begitu juga mama yang akan terus belajar memahamimu dan perlahan memaafkan masa lalu mama. Kamu pasti bisa, lebih baik dan lebih baik seterusnya. Kita pasti bisa.
Bismillahirrahmanirrahim.
Jangan menyerah Daffa, ayo kita berjuang bersama.
Salam sayang dari mama.
Heffi Novayanti.
Komentar
Posting Komentar